![Beternak bebek Secara Intensif Akan Menjanjikan Beternak bebek Secara Intensif Akan Menjanjikan](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRFGSmXEj9EySwBR7q1oi01tzoXLexK92Hiqm9r6L-Xot2sRlOP91oeQsBW9rcGdXzDPK2DNTLu-zRozDFDLFDI16JYf0_rwZcRQijZgaYe1okJU6nhmQbEmjAnEeR16W728s6rxEswr2V/s320/Sukses+Berternak+-+Tips+Beternak+Bebek+untuk+Pemula.jpg) |
Beternak bebek Secara Intensif Akan Menjanjik |
Bebek
adalah hewan penurut, bahkan mereka bisa baris lho… Bebek mudah di
ternakkan dan dipelihara. Banyak sekali sumber daya yang bisa kita
ambil dari bebek ini, ada telurnya, dagingnya bahkan kotorannya bisa di
jadikan pupuk. Penggemar daging dan telur bebek sekarang semakin
banyak, karena rasa dari dagingnya yang sangat lezat. Telurnya pun bisa
dibikin telur asin yang tak kalah lezat dengan dagingnya. Kebutuhan
akan ketersediaan daging dan telur bebek ini sangatlah tinggi, nah
inilah kesempatan Anda karena bisnis ini masih sangat potensial untuk
dijalankan.
Umumnya usaha peternakan bebek ditujukan untuk bebek petelur.
Namun peluang bebek pedaging juga bisa diambil dari bebek jantan atau
bebek betina yang sudah lewat masa produksinya. Selain itu bisa juga
pebisnis mengambil bagian pembibitan ternak bebek sebagai fokus usaha.
Namun
sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri dengan
pemahaman tentang perkandangan, bibit unggul, pakan ternak, pengelolaan
dan pemasaran hasil. Misalnya bagaimana pemeliharaan anak bebek (5-8
minggu), pemeliharaan bebek Dara (umur 8-20 minggu ke atas) dan
pemeliharaan bebek petelur (umur 20 minggu ke atas).
Masa
produksi telur yang ideal adalah selama 1 tahun. Produksi telur
rata-rata bebek lokal berkisar antara 200-300 butir per tahun dengan
berat rata-rata 70 gram. Bahkan, bebek alabio memiliki produktivitas
tinggi di atas 250 butir per tahun dengan masa produksi telur hingga 68
minggu.
Pemeliharaannya tidak membutuhkan waktu yang lama,
dimana hasil sudah bisa dipetik dalam waktu 2-3 bulan. Hal tersebut
disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya relatif lebih
baik daripada bebek betina. Berat badan sampai saat dipotong tidak
kurang dari 1,5 kg. Dengan memanfaatkan bebek jantan, dalam waktu yang
relatif singkat sudah dapat dicapai berat yang lebih dibutuhkan.
Pemotongan pada umur yang relatif muda, menghasilkan daging yang lebih
empuk, lebih gurih dan nilai gizinya lebih tinggi.
Bebek Siap Telur = Rp 39.000,- S/d Rp 42.000,-
DOD Betina = Rp 3700,-
DOD Jantan = Rp 3200-
Bebek Potong 1,2 kg s/d 1,3 kg = Rp 19.500,-
Telur Tetas = Rp 1250,-
Telur Konsumsi = Rp. 900,-
Usaha
peternakan itik di Indonesia telah lama dikenal masyarakat. Agar
usaha ini dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi pemiliknya
maka perlu diperhatikan beberapa hal yang menyangkut Manajemen
pemeliharaan ternak itik, antara lain :
1. Seleksi Bibit
Bibit itik di Indonesia dibagi dalam dua kelompok yaitu :
a. Itik Lokal
1). Itik Tegal (Tegal).
Ciri-ciri : warna bulu putih polos sampai cokelat hitam, warna paruh dan kaki kuning atau hitam.
2). Itik Mojosari (Mojosari Jawa Timur).
Ciri-ciri : warna bulu cokelat muda sampai cokelat tua, warna paruh hitam dan kaki berwarna hitam.
3). Itik Alabio (Amuntai Kalimantan Selatan).
Ciri-ciri : badan lebih besar dibandingkan dengan itik Tegal.
4). Itik Asahan dikembangkan di Tanjung Balai, Sumatera Utara.
b. Itik Persilangan
2. Pakan
a. Jenis Pakan : jagung, dedak padi, bungkil kedelai, bungkil kelapa, dll.
b. Pemberian Pakan :
Umur 1 – 2 minggu 60 gr/ekor/hari.
Umur 3 – 4 minggu 80 gr/ekor/hari.
Umur 5 – 9 minggu 100 gr/ekor/hari.
Umur 10 minggu 150-180gr/ekor/hari.
3. Perkandangan
a. Lokasi Kandang
Jauh dari keramaian.
Ada atau dekat dengan sumber air.
Tidak terlalu dekat dengan rumah.
Mudah dalam pengawasan.
b. Bahan kandang bisa terbuat dari kerangka kayu atau bambu, atap genteng dan lantainya pasir atau kapur.
c. Daya tampung untuk 100 ekor itik :
Umur 1 hari – 2 minggu 1 -2 m.
Umur 1 – 2 minggu 2 – 4 m.
Umur 2 – 4 minggu 4 – 6 m.
Umur 4 – 6 minggu 6 – 8 m.
Umur 6 – 8 minggu 8 – 10 m.
Itik dara sampai umur 6 bulan 5 – 10 ekor/m.
4. Tatalaksana Pemeliharaan
a. Secara ekstensif yaitu pemeliharaan yang berpindah-pindah.
b. Secara intensif yaitu secara terus-menerus dikandangkan seperti ayam ras.
c. Secara semi intensif yaitu dipelihara di kandang yanga ada halaman berpagar.
Perbandingan jantan dan betina (sex ratio) adalah 1 : 10 dan dipilih ternak itik yang berproduksi tinggi.
5. Kesehatan
a. Penyakit Berak Kapur.
Penyebab : Bakteri Salmonella Pullorum. Tanda-tanda : Berak putih, lengket seperti pasta.
Pencegahan: Kebersihan kandang, makanan, minuman, vaksinasi, dan itik yang sakit dipisahkan.
b. Penyakit Cacing.
Penyebab : Berbagai jenis cacing.
Tanda-tanda
: Nafsu makan kurang, kadang-kadang mencret, bulu kusam, kurus, dan
produksi telur menurun. Pencegahan: Kandang harus bersih, kering tidak
lembab, makanan dan minuman harus bersih dan sanitasi kandang.
c. Lumpuh.
Penyebab : Kekurangan vitamin B.
Tanda-tanda
: Kaki bengkak dibagian persendian, jalan pincang dan lumpuh, kelihatan
ngantuk, kadang-kadang keluar air mata berlebihan.
Pencegahan : Pemberian sayuran / hijauan dalam bentuk segar setiap hari.
6. Pasca Panen
a. Telur itik dapat diolah menjadi telur asin, telur pindang, dll.
b. Bebek dapat diolah menjadi bebek panggang dll
c. Bulu dapat diolah menjadi kerajinan tangan
d. Tinja/kotoran itik dapat menjadi pupuk.